Friday, 12 February 2016

PEMBENTUKAN INSAN KAMIL

Insan kamil itu adalah sebuah konsep istilah yang memang mungkin diwujudkan dalam kehidupan serta diupayakan pencapaiannya, misalnya melalui upaya pendidikan dalam arti luas terhadap ketiga dimensi yang dimiliki manusia tersebut.
Sebagai sebuah konsep yang diupayakan pencapaiannya dalam kehidupan insan kamil bukanlah manusia sempurna yang hanya bisa dikhayal kemunculannya, akan tetapi manusia-manusia tersebut memang dapat diupayakan perwujudannya melalui upaya-upaya konseptual sekaligus merealisasikan dalam kehidupan di dunia.
Pertama, kesempurnaan manusia itu karena fisiknya yang sehat dan kuat hingga mampu menjalani segala aktivitas kehidupan yang perlu dan harus dilakukan.
Dalam Al Qur’an (QS. al-Abiya’:8) dijelaskan bahwa fisik atau jasad manusia memerlukan makanan. Dengan demikian agar manusia mempunyai fisik yang baik, sehat dan kuat ia harus makan. Dengan makan fisik manusia akan mengalami pertumbuhan, walaupun pertumbuhan itu dibatasi oleh usia manusia itu sendiri. Di sisi lain al-Qur’an menjelaskan bahwa makanan itu juga dapat mengakibatkan baik dan buruknya terhadap kesehatan, salah satu ayat yang menerangkan bahwa madu itu merupakan obat dan baik untuk manusia yaitu:
“Dari perut lebah itu keluar minuman yang beraneka warna, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia” (QS. An-Nahl: 69).
Dalam kaitannya untuk membentuk fisik manusia supaya sehat maka manusia mengkonsumsi madu, niscaya fisiknya akan sehat sekaligus dapat menjadi obat bagi penyakitnya. Dan dalam membentuk fisik yang kuat dan memelihara kesehatan agar melakukan olah raga yang teratur makanan yang bergizi serta halal. Muhammad al Ghazali mengatakan bahwa makanan yang sehat adalah makanan yang halal. Mengandung semua zat yang diperlukan oleh tubuh manusia, serta dimakan dalam takaran yang cukup. Tidak terlalu banyak dan tidak kurang. Sabda Rasulullah SAW:
“Kita ini golongan umat yang makan karena sudah lapar dan apa bila kita makan tidak terlalu kenyang”. 
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa untuk membentuk fisik menjadi sehat, baik dan kuat, seseorang harus hidup teratur, makan makanan yang tepat, lingkungan sehat supaya terhindar dari berbagai penyakit yang berakibat melemahkan fisik tentunya makanan tersebut harus halal dan tayyib.
Kedua, manusia dikatakan makhluk yang sempurna karena manusia dikarunia akal.
Akal adalah daya rohani untuk memahami kebenaran yang bersifat mutlak maupun kemampuan yang bersifat relatif. Oleh karena itu akal harus difungsikan apabila tidak, manusia akan sama dengan binatang. Akal yang tidak berfungsi menjadikan qalbu manusia tertutup. Hingga manusia kehilangan kemampuan untuk memahami kebenaran yang datangnya dari Allah SWT.
Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang memerintahkan supaya manusia menggunakan akalnya (QS. Al-Baqarah: 75-76) sebab manusia sempurna itu dikatakan sempurna bila ia dapat menggunakan akalnya secara sempurna. Untuk menyempurnakan fungsi akal hendaknya melatih dan belajar secara terus menerus Imam Syafi’i mengatakan bahwa salah satu yang dapat merusak akal yaitu akal akan tertutup karenanya adalah khamer, hal ini dapat dipahami dengan pengertian khamer itu sendiri:
“Suatu yang memabukkan dinamakan khamer karena ada tiga alasan Pertama sesungguhnya ia menutup akal”.
Dari pengertian khamer tersebut dapat dikatakan bahwa dengan meminum khamer akal akan tertutup, bila tertutup akal tidak dapat berfungsi sebagaimana akal sehat. Oleh karena itu untuk mendapatkan akal yang sehat hendaknya menghindari khamer atau barang sejenisnya.
Akal adalah salah satu unsur dari pada ruh, dan merupakan alat tertinggi bagi manusia yang dapat dipergunakan untuk memanfaatkan alam nyata. Alat itu harus dipergunakan.
Kecerdasan menggambarkan kemampuan seseorang memanfaatkan akalnya, kemampuan itu tumbuh dari pengalaman dan pelajaran, hal ini dipengaruhi dan ditentukan oleh tiga usaha yakni:

  1. Kesadaran kemampuan pribadi itu sendiri atau ketekunan (kemauan dan usaha pribadi).
  2. Pendidikan pengajaran yang diterimanya (usaha luar).
  3. Campuran: ketekunan dan pengajaran yang tepat.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa dalam membentuk manusia yang sempurna yaitu manusia yang mempunyai fungsi akal yang sempurna.
Menurut Sir Muhammad Iqbal, sebagaimana dikutip Musa Asy’ari mengatakan bahwa akal sebagai daya rohani untuk memahami kebenaran bekerja dengan menggunakan pikiran dan qalbu yang keduanya berhubungan secara organis.
Selanjutnya dikatakan bahwa pikiran dan qalbu dalam pandangan tauhid merupakan kesatuan fungsional dan kesatuan mekanisme akal, keduanya merupakan sarana untuk memahami kebenaran. Dari uraian dapat difahami bahwa hati atau qalbu sangat menentukan dalam aktifitas pembuatan manusia, oleh karena itu manusia sempurna dibentuk dengan menjaga diri dari segala penyakit hati, seperti riya, sombong, hasud, dan sebagainya. Hal ini sering dikenal dengan ambisi pribadi.
Dengan manusia menghindari penyakit hati ini akan menjadi jernih dan menyadari kebutuhan hatinya yaitu beribadah kepada Allah, dengan demikian hatinya akan selalu hidup, kekuatan batinnya akan tetap kokoh, sehingga perilaku lahirnya-pun akan ikut memancarkan cahaya keimanan yang bersumber dari qalbunya. Jadi semua aktivitas akal yang dilakukan merupakan kebenaran.
Dalam hubungannya dengan pembentukan insan kamil, ruh berusaha untuk disucikan dari segala kotoran nafsu yang tak terkendali, salah satunya dengan intensitas kegiatan ibadah sehingga ruh mengenal dan tahu tentang siapa sebenarnya zat yang telah menciptakannya. Karena pada hakekatnya manusia itu mempunyai kecenderungan dekat dengan Tuhan, dengan kata lain manusia sadar akan kehadiran Tuhan jauh di sanubarinya. (QS. Al A’raf: 172)
Dalam kehidupan, agama menjelaskan hubungan manusia dengan Tuhannya serta cara-cara beribadah dan berdo’a, melalui pengenalan agama dan berlatih menjalani niscaya ruh manusia akan selalu sadar dan rindu akan Tuhannya. Dan dengan demikian manusia akan berusaha menjadi khalifah di muka bumi sesuai dengan amanat Tuhan padanya penuh tanggung jawab baik di dunia dan di akhirat, bila dia sudah dapat merealisasi hal tersebut dia telah menjadi sempurna, karena untuk menjadi khalifah yang sesungguhnya, manusia beraktivitas tidak dapat dilepaskan dari pikiran alam dan melalui qalbunya memahami tanda-tanda Tuhan dan Sunnah-Nya dalam kehidupan. Dengan manusia perbuat mewujudkan kebenaran di bumi itu, manusia mempersembahkan hidupnya pada Tuhan, dan karenanya manusia dapat dikatakan sempurna sebab telah mengaktualisasikan semua dimensi darinya secara selaras dan seimbang baik bersifat vertikal maupun horisontal.    
Share:

0 comments:

Post a Comment

Featured post

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Faktor Keturunan ( hereditas ) Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartik...

Popular Posts

Pageviews

Powered by Blogger.