Saturday 22 April 2017

Huawei Honor 6X: A Big Phone for a Medium Value

A good phone at an affordable value, and this latest model from Huawei’s Honor complete offers another to Motorola’s Moto G4 and a lot of on to the Moto G4+.
Available in silver, gray or gold, the 6X resembles associate degree iPhone 6+, with rounded edges. It’s solely partially metal. The rear is curved, thus it’s simple to grip however annoyingly wobbly on a table. The 5.5in screen has smart brightness and distinction, solely falling down on color vary (at 89 per cent of sRGB). Associate degree ‘eye comfort’ mode filters out blue lightweight at the hours of darkness to help your sleep.
On the rear may be a twin camera facultative the blurred background impact conjointly seen on Huawei’s Mate 9. Image quality isn’t pretty much as good, however we have a tendency to were pleased with our shots, and also the Honor version of Android (currently version 6, with 7 due as a free upgrade) offers you manual camera management if you wish it. There’s a fingerprint reader, that works well and allows Android Pay’s contactless payment.
An 8-core processor keeps everything running smoothly, as well as basic games, helped on by Huawei’s economical filing system, that avoids keep content obtaining fragmented. The battery managed 11h 18m of video playback in our tests, that is suitable, though the Moto G4+ ran for 2 hours longer. Charging is via microUSB instead of the neater USB Type-C.

Specification:
5.5" 1920x1080
12MP rear cameras + 8MP front camera 
32GB flash storage 
MicroSD card slot 
802.11n Wi-Fi 
Bluetooth 4.1 
3G/4G 
151x76x8.2mm (HxWxD)

reference:
Computer Active, Issue 495, 2/2017
Share:

Monday 3 April 2017

Henry Clemens van de Velde: Bapak Arsitek Modern

Hari ini, 3 April 2017, 154 tahun yang lalu Henry van de Velde dilahirkan (1863). Dia adalah seorang pelukis, arsitek dan juga design interior dari Belgia. Bersama Victor Horta dan Paul Hankar, dia mendirikan Art Nouveau di Belgia. Pada abad ke-20, Van de Velde juga orang yang berpengaruh dalam bidang desain dan arsitek di Jerman.
Van de Velde belajar melukis dibawah bimbingan Charles Verlat di Royal Academy of Fine Arts. Setelah itu, dia melanjutkan belajar di Carolus-Duran di Paris. Sebagai seorang pelukis muda, ia banyak dipengaruhi oleh Paul Signac dan Georges Seurat dan mengadopsi gaya neo-impressionis (pointillism). Tahun 1889, Van de Velde menjadi member di "Les XX", yang merupakan sekelompok seniman yang berbasis di Brussels. Selain Paul Signac dan Georges Seurat, gaya lukisan Van de Velde juga dipengaruhi oleh Vincent van Gogh (pelukis dari Belanda) ketika van Gogh memamerkan beberapa karyanya di acara tahunan Les XX. Pada periode ini, Velde juga menjalin persabahatan dengan pelukis Théo van Rysselberghe dan pematung Constantin Meunier.
Pada tahun 1892, Velde beralih ke seni dekorasi dan desain interior (khususnya pada perak dan emas, barang pecah belah, peralatan makan, desain fashion, karpet serta desain kain). Dalam bidang arsitektur, inspirasi datang Velde dari British & American Arts dan Crafts Movement, sehingga menghasilkan karya pertamanya ketika dia membuat desain rumahnya sendiri, Bloemenwerf di Ukkel. Galeri seni "L'Art Nouveau" milik Samuel Bing di Paris, Velde juga yang merancang interior dan furniturenya. Velde adalah salah satu arsitek dan desainer furniter pertama kali ketika dia menerapkan garis melengkung dengan gaya abstrak.
Di Jerman, karya-karya desain Van de Velde mendapat sambutan yang baik. Di pergantian abad, ia merancang Villa Leuring di Belanda, dan Villa Esche di Chemmitz, dua buah karya gaya arsitektur Art Nouveau. Ia juga merancang interior untuk Museum Folkwang di Hagen (Museum Karl Ernst Osthaus) dan rumah Nietzche di Weimar.
Pada tahun 1899, Velde menetap di Weimar, Jerman. Bersama dengan Grand Duke of Weimar, pada tahun 1905 Velde mendirikan Grand-Ducal School of Arts and Crafts. Ketika perang dunia I berakhir, dibawah direktur baru, Walter Gropius, sekolah ini menjadi School of Arts and Crafts.
Meskipun Velde orang Belgia, ia memainkan peranan penting di German Werkbund, sebuah organisasi yang didirikan untuk membantu meningkatkan serta mempromosikan desainer Jerman melalui jalinan erat antara industri dan desainer. Selama PD I, Velde harus kembali ke negara asalnya, Belgia, karena dia adalah warga negara asing dan diwajibkan angkat kaki dari Weimar (meski dia mempunyai hubungan yang baik dengan pemerintahan Weimar). Kemudian ia tinggal di Swiss dan Belanda, dimana ia merancang Museum Kröller-Müller di Otterlo.

reference:  https://en.wikipedia.org/wiki/Henry_van_de_Velde
Share:

Featured post

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Faktor Keturunan ( hereditas ) Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartik...

Popular Posts

Pageviews

Powered by Blogger.