Bahasa adalah alat komunikasi di mana bahasa
itu mempunyai peranan sangat penting dalam kehidupan kita, dengan bahasa kita
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, bahasa Arab bagi seorang
muslim adalah kunci pokok membuka cakrawala pengetahuan. Dengan kunci itulah,
ia dapat mengetahui kosa kata, struktur kalimat dan bentuk-bentuk kalimat lain
yang ada di dalam bahasa Arab. Ilmu shorof dan nahwu hukumnya
wajib dipelajari karena keduanya merupakan sarana jembatan untuk memahami al-Qur’an
dan pelajaran bahasa Arab yang lain.
Pada kesempatan kali ini pemakalah
mencoba untuk mengkaji sebagian dari pada struktur-struktur kalimat, yaitu
tasghir yang berfungsi untuk menunjukkan keadaan kecilnya sesuatu /
mengecilkan. Dalam makalah akan membahas tentang tasghir yang meliputi :
pengertian tasghir, macam-macam tasghir, fungsi dan syarat tasghir.
A. Pengertian Tasghir
Tasghir secara bahasa adalah
menjadikan kecil atau mengecilkan. Secara istilah mensifati suatu perkara
karena keadaannya kecil dengan cara yang singkat, atau bentuk kalimat yang
berfungsi untuk menunjukkan arti kecil atau lima / sedikit.[1]
Ada
3 wazan tasghir adalah sebagai berikut :
Contohnya : رجل - رجيل(laki-laki
kecil)
-
Adapun untuk tsulasi yang setelah huruf ketiga berupa ta’rits
Contohnya : شجرة - شجيرة (pohon kecil)
-
Jika salah satu huruf dari isim tsulasi tersebut ada yang dibuang, maka,
jika akan mentashgirkan huruf yang dibuang tidak harus dikembalikan pada yang
asli.
Contoh : وعيدة menjadi عدة اصله وعداة
يديةmenjadi يد اصله يدي
-
Jika ada kalimah yang hurufnya ada yang dibuang apabila huruf yang
ketiga bukan ta’rits maka mentasghirnya sesuai dengan lafadz yang ada.
Contoh : فاض – فاضي – فويض
-
Jika ada salah satu huruf dari lima
tsulasi tersebut ada yang diganti dengan ta’ atau hamzah, maka jika di tasghir
huruf artinya kembali.
Contoh : اخيّة menjadi اخت اصله اخو
2. Wazan فعيعل,
wazan tasghir ini untuk isim ruba’i
-
Sighat tasghir ini untuk kalimah isim yang terdiri dari 4 huruf lebih
yang diikuti wazan فعيعل
Contohnya : درهم – درهيم (sedikit uang) / (uang kecil)
مسجد - مسجيد (masjid
kecil)
-
Jika ada huruf yang sebelum akhir berupa huruf ilat tersebut diganti
dengan ya’ yang bertardid.
Contoh : رغيف - رغيّف (sedikit roti)
-
Apabila ada isim ruba’i yang mendapat huruf zaidah baik mufrad,
tasniyah, jama’.
Contoh : (gelang) اسورة - اسيورة
-
Jika ada huruf yang dibuang dalam jama’ taksir itu boleh ganti dengan
huruf ya’ yang diletakkan sebelum akhir, contoh :
Contoh
: (sekolah kecil) اصله : مدرسة –
مدارسى - مديرس
-
Jika ada huruf yang dibuang pada jama’ taksir yang mengikuti wazan ,
dalam sighat tasghir pun dibuang, contoh :
Contoh : (jambu) اصله – فعالل –
فعيعل
سفرجل
– سفارج - سفريج
3. Wazan فعيعيل,
wazan tasghir ini untuk isim khumasi yang huruf sebelum akhir berupa huruf ilat
dan huruf ilat tersebut harus diganti dengan ya’
Contoh : سلطان - سليطين (raja kecil)
-
Apabila ada 5 huruf atau lebih tetapi yang satu huruf mad, maka
mengikuti wazan فعيعيل, contohnya : عصفور - عصيفير
-
فعيعيل Wazan
ini untuk isim khumasi yang huruf sebelum akhir berupa huruf ilat dan huruf
ilat tersebut harus diganti dengan ya’
-
فعيعيل adalah mentasghir
isim yang bentuk artinya empat huruf.
Contoh : قرطاس-قريطس
عصفور-عصيفر
Namun apabila hurufnya hanya 2 asli
maka bentuk tasghirnya adalah :
a. Jika huruf yang kedua itu
shahih, maka dia ditetapkan sebagaimana aslinya setelah dibuat nama, dan jika
dibentuk ditasghirkan, maka huruf yang kedua di ta’dhifkan (dobel).
Contoh : هل – هليل
ان - انيئ
b. Apabila huruf yang kedua
itu huruf ‘ilat, maka ketika dibentuk nama (‘alam) ia harus didobelkan.
Contohnya : ما،كي, maka dibuat nama (alam) menjadi
ماء tasghirnya موي
كي tarsghirnya كييّ
Beberapa bentuk tasghir yang syadz,
ulama ahli nahwu telah menyepakati bentuk-bentuk syadz adalah :
Contoh, (waktu isya’) عشاء - عشيان
(lawan) عشة – عشيشية
(beberapa a kecil) صبية - اصيبية
مغرب menjadi مغيربان akan tetapi yang paling tepat adalah menjadi
bentuk مغربان tapi maknanya
tetap sama.
Seperti : لقيت مغرب الشمش ومغربانهما
Artinya : aku menemuimu menjelang
terbenamnya matahari.
B. Macam-macam Tasghir
Ada dua macam tasghir :
1. Tasghir asli yaitu mentasghir isim yang berasal dari isim yang
tidak ada huruf tambahnya.[3]
Contoh :
نهر – نهير
هل – هليل
يد - يديه
2. Tasghir tarkhim adalah
mentasghirkan isim sesudah terlebih dahulu dibebaskan dari semua huruf zaidah
yang ada padanya, dalam hal ini ada 2 wazan, yaitu :
-
فعيل yaitu
jika isim yang bersangkitan bentuk aslinya tiga huruf, namun bila yang diberi
nama dengan memakai isim tersebut adalah mudzakar, maka dibebaskan dari تاء تأنيث . bila muanas maka memakai تاء تأنيث
contoh
: (mantel kecil) معطف - عطيف
(nama orang
perempuan) حبلى - حبيلة
-
فعيعيل adalah mentasghir
isim yang bentuk artinya empat huruf.
Contoh : قرطاس-قريطس
عصفور-عصيفر
Namun apabila hurufnya hanya 2 asli
maka bentuk tasghirnya adalah :
a. Jika huruf yang kedua itu
shahih, maka dia ditetapkan sebagaimana aslinya setelah dibuat nama, dan jika
dibentuk ditasghirkan, maka huruf yang kedua di ta’dhifkan (dobel).
Contoh : هل – هليل
ان - انيئ
b. Apabila huruf yang kedua
itu huruf ‘ilat, maka ketika dibentuk nama (‘alam) ia harus didobelkan.
Contohnya : ما،كي,
maka dibuat nama (alam) menjadi
ماء tasghirnya موي
كي tarsghirnya كييّ
Beberapa bentuk tasghir yang syadz,
ulama ahli nahwu telah menyepakati bentuk-bentuk syadz adalah:
Contoh, (waktu isya’) عشاء - عشيان
(lawan) عشة – عشيشية
(beberapa a kecil) صبية - اصيبية
مغرب menjadi مغيربان akan tetapi yang paling tepat adalah menjadi
bentuk مغربان tapi maknanya
tetap sama.
Seperti : لقيت مغرب الشمش ومغربانهما
Artinya : aku menemuimu menjelang
terbenamnya matahari.
C. Syarat-syarat Tasghir
Ada 4 tasghir yaitu :[4]
1. Dia harus isim, karena
tasghir merupakan sifat dalam satu makna fi’il dan huruf dan tidaklah merupakan
dua sifat.
2. Harus mu’rab, untuk
dhomir, istifham, dan syarat dan kam hobariah dan sejenisnya tidak bisa di
tasghir karena merupakan, jadi tidak bisa diubah-ubah.
Misal : مهيمن - مسيطر karena bentuknya
sama dengan tasghir
3. Tidak bisa berubah lafadz
4. Maknanya harus bisa
menerima tasghir, maka untuk isim-isim taqdim tidak bisa untuk ditasghir.
Contoh : الله، ملائكة، النبي
Fungsi suatu isim dibentuk tasghir :[5]
1. Untuk penghinaan atau
merendahkan sesuatu
Misal : جبل – جبيل
عالم – عويم
شاعر - شويعر
2. Untuk memandang kecilnya
suatu dzat
Misal : ولد - وليد
3. Menunjukkan sedikitnya
kadar sebuah bilangan
Contoh : (beberapa daun) وريقات – يقم وريقات نافعة
اشتريت كتايابدرحيهمات
4. Menunjukkan dekat suatu
zaman / waktu
Contoh : ويتام بعيد العشاء
5. Untuk menunjukkan kasih
sayang
Contoh : ياصديقى - يابنيتى
6. Menunjukkan dekat suatu
tempat
Contoh : فويق - تحيت
7. Menunjukkan suatu
penghormatan
Contoh : البائس مسكين
8. Menunjukkan suatu
menghormati / memuja
Contoh : عزيزة
DAFTAR
PUSTAKA
Dr. Amin ‘ala Sayyid, Fi Ulum al-Sharaf, Dar al-Ma’arif, Mesir,
1119.
Ibnu Aqil ibn Abdullah, Tarjamah Alifyah Syarah
Ibnu Aqil, Algensindo, Bandung,
2002.
Abbas Hasan, An-Nahwu Wafi, juz IV, Darul
Ma’arif, Mesir, t.th.
Ibnu Khamdun ibn al-Haj, Hasyiyah, Dar
al-Fiqr, Beirut.
Syaikh Musthofa Ghalayani, Jami al-Durus al-Arabiyah, Beirut.
[1] Dr. Amin ‘ala Sayyid, Fi
Ulum al-Sharaf, Dar al-Ma’arif, Mesir, 1119, hlm. 130
[2] Ibnu aqil ibn Abdullah, Tarjamah Alifyah Syarah Ibnu Aqil,
Algensindo, Bandung,
2002, hlm.
[3] Abbas Hasan, An-Nahwu Wafi, juz IV, Darul Ma’arif, Mesir, t.th.,
hlm. 633
[4] Ibid., hlm. 630-632
[5] Ibid., hlm. 629-630.
0 comments:
Post a Comment