Monday 14 November 2016

MEMELIHARA AGAMA

Kita mengetahui bahwa agama Islam merupakan aturan Allah yang diberikan kepada manusia, sehingga dengan aturan tersebut manusia mengetahui perbedaan antara halal dan haram, manfaat dan mudharat, baik dan jelek dalam arti yang sebenarnya.
Barangsiapa yang berbuat baik sebagaimana yang diajarkan Islam, dia akan mendapat pahala, di dunia dan di akhirat; dan barangsiapa yang berbuat jahat sebagaimana yang dilarang Islam, dia akan mendapat kehinaan, baik di dunia maupun di akhirat.
Apabila di dunia tidak ada agama, tentu manusia tidak mengetahui kebaikan dan kejelekan, tidak akan mengetahui halal dan haram, tidak dapat membedakan manfaat dan mudharat, bahkan tidak takut terhadap Allah. Manusia akan berbuat sekehendak hatinya, bahkan mungkin akan lebih banyak permusuhan daripada persahabatan, hubungan silaturahmi putus, jalan kehidupan rusak, sehingga hidup manusia akan menyerupai kehidupan hewan.
Oleh karena itu, agama adalah pemimpin manusia, memberi petunjuk cara mengatur kehidupan, mengatur hak dan kewajiban sesamanya agar manusia selamat di dunia dan bahagia di akhirat.
Islam mendidik dan memberitahu manusia bahwa mereka merupakan makhluk Allah yang paling utama dibandingkan makhluk lain, sehingga apabila mereka mengetahui dan menyadari keadaan dirinya yang dimuliakan Allah, tentu mereka tidak akan mau menghinakan dirinya dengan perbuatan yang menyerupai perbuatan hewan. Selain itu, Islam mendidik agar manusia memiliki kesopanan, jujur, malu berbuat dosa, memelihara amanat, berlaku adil, dan perbuatan lainnya agar manusia tetap mulia. Sebaliknya Islam juga mengajarkan bahwa berlaku curang, dusta, dan zalim merupakan sifat yang harus dijauhi, sebab bisa merusak pergaulan dan bisa memutuskan hubungan.
Dengan demikian jelaslah, agama itu mendidik manusia agar memiliki budi pekerti yang luhur dan mulia, akhlak yang utama, dan menjauhkan manusia dari sifat hina dan aniaya, sifat yang akan membahayakan, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat yang akhirnya akan mengganggu ketertiban dan ketentraman umum. 
Aturan agama Islam yang tercantum dalam al-Qur’an yang diturunkan Allah, adalah untuk membongkar dan mengubah adat dan perbuatan jelek yang akan merusak jasmani dan rohani, untuk menghancurkan kebiasaan berbuat jahat yang merendahkan derajat manusia yang telah dimuliakan Allah SWT. Dalam al-Qur’an banyak terdapat ayat yang menyuruh melakukan suatu perkara dengan dijelaskan manfaatnya, dan terdapat ayat-ayat yang melarang melakukan suatu perkara dengan penjelasan mudharatnya dari perkara itu apabila dikerjakan, seperti larangan berjudi, minum khamr dan sebagainya.
Demikian juga Islam memerintahkan shalat, zakat, atau puasa disertai dengan keterangan hikmah dan manfaatnya.
Ajaran Islam begitu sempurna tentu membutuhkan pemeliharaan dari umatnya, membutuhkan penjagaan agar ajarannya tetap diamalkan oleh umat manusia, baik yang hidup saat ini maupun keturunannya. Allah SWT berpesan kepada manusia agar agama ini tetap dipelihara sebaik-baiknya bahkan jangan mati kecuali dalam keadaan Islam. Allah berwasiat kepada nabi-nabi lainnya agar memelihara agama sebagaimana tercantum dalam al-Qur’an, yaitu:
Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (QS. Asy-Syura: 13)
Karena memelihara agama itu penting, Allah SWT alam memberi balasan berupa siksaan terhadap orang yang murtad (orang yang keluar dari agama Islam) balasan dunia dan balasan akhirat, sehingga semua amal kebaikan yang pernah dikerjakannya hilang sama sekali, sedangkan di akhirat akan mendapat siksa yang sangat pedih dan kekal. Allah SWT berfirman:

Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu Dia mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
Kadang-kadang seorang manusia murtad beberapa kali, pada mulanya pemeluk Islam, kemudian kufur, sudah kufur kembali masuk Islam, selanjutnya kembali kufur. Imannya maju mundur, sebab selamanya dia ragu terhadap kebenaran Islam.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Featured post

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Faktor Keturunan ( hereditas ) Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartik...

Popular Posts

Pageviews

Powered by Blogger.