Thursday 10 November 2016

MEMELIHARA JIWA

Salah satu keutamaan hidup adalah apabila kita bisa memelihara jiwa atau diri dengan segala anggotanya, sebab apabila salah satu anggotanya rusak dan menyebabkan tidak sempurnanya diri manusia. Bahkan sudah menjadi tabiat manusia, mereka menyukai kebaikan dirinya, sehingga untuk mencapai keinginan tersebut telah tercapai, tentu sebutan baik akan diperoleh.
Sebaliknya, manusia tidak menginginkan apabila dirinya mendapat sebutan jelek, bahkan tidak mau disebut orang jahat meskipun memang benar dia orang jahat. Ini merupakan satu bukti manusia mencintai dirinya lebih dari mencintai yang lain.
Agama Islam tidak melarang umatnya mencintai dirinya sendiri, bahkan menetapkan berbagai kewajiban yang harus diperbuat yang berhubungan dengan hak pribadinya. Setelah manusia mengetahui hal itu, biasanya mereka baru mencintai dirinya. Bahkan sebenarnya manusia tidak akan mencintai dirinya apabila belum mengetahui bagaimana sebenarnya kedudukan harga dirinya dalam kehidupan.
Selain itu, manusia pun harus mengetahui hak dan kewajiban serta batas-batas dirinya sebagaimana mestinya, tidak boleh berlebihan atau melewati batas, tetapi juga jangan kurang, sebab kemungkinan kena tagih.
Untuk mencapai kesempurnaan diri, ada 3 kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap manusia, yaitu:
1.      Kewajiban manusia terhadap harta benda
Setiap pribadi berhak mendapatkan harta benda untuk bekal hidupnya di dunia, seperti makanan, pakaian, perhiasan, tempat tinggal, alat-alat rumah tangga, sawah, ladang, emas, perak, dan keperluan hidup lainnya. Terhadap semua harta benda ini manusia dituntut agar mengusahakan haknya dengan sungguh-sungguh melalui usaha dan bekerja disertai percaya dan yakin pada kekuatan yang ada pada dirinya sebagaimana yang telah dikaruniakan Allah kepadanya.
Agama Islam sudah menentukan beberapa jalan untuk mencari dan menghasilkan kekayaan yang diperlukan manusia. Barang siapa yang mengusahakan kekayaan atau harta benda dengan jalan halal, sebagaimana yang sudah diatur Islam, maka akan mendapat pahala dari Allah dan pandangan baik dari sesama manusia. Sebaliknya barang siapa yang mengusahakan haknya dengan jalan haram, yang dilarang agama, maka akan mendapat siksa dari Allah dan pandangan jelek dari sesama manusia.
2.      Kewajiban manusia terhadap kesehatan
Ahli kesehatan mengatakan bahwa memelihara kesehatan lebih mudah dan lebih murah daripada mengobati. Oleh karena itu, kita harus menjaga kesehatan tubuh agar jangan terserang penyakit, sebab biaya pengobatannya lebih mahal daripada menjaga. Apabila penyakitnya penyakit orang kaya, penyakit yang susah mencari obatnya. Begitupun menentukan macam-macam penyakit agar tahu obatnya tidak semua orang mengetahui, hal ini tentu saja memerlukan penelitian dokter. Sebab, apabila mengobati penyakit dengan dikira-kira, menurut ilmu pengetahuan dan penelitian, bahayanya akan lebih besar daripada manfaatnya. Mengetahui suatu obat dan menentukan ukurannya bagi seseorang yang terserang penyakit bukan pekerjaan gampang, bukan pekerjaan yang diketahui oleh setiap orang. Tetapi hal itu, khususnya hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang memang menekuni bidang itu, seperti dokter dan ahli kesehatan lainnya. Sedangkan memelihara kesehatan mungkin semua manusia bisa melakukannya, asal manusia mengetahui aturannya. Bahkan menurut pandangan Islam, memelihara kesehatan merupakan hal yang harus terlebih dahulu dilakukan sebelum melaksanakan kewajiban, sebab seseorang yang tidak sehat tentu tidak akan bisa sempurna dalam melaksanakan kewajiban agamanya. Oleh karena itu, undang-undang tidak membenarkan seseorang melaksanakan kewajiban yang diluar kekuatan dan kemampuan fisiknya, sebab hal itu akan merusak kesehatan. Apabila tubuh sudah tidak sanggup atau kecapaian oleh suatu pekerjaan, maka ia berhak istirahat agar tubuh tetap sehat, tenaga bisa berkumpul kembali sebagaimana biasa.
Apabila tubuh kita memiliki hak dari kita, berarti kita memiliki kewajiban yang harus dikerjakan untuk kepentingan tubuh kita sendiri agar tubuh tetap sehat dan kuat, jauh dari macam-macam penyakit. Apabila sudah demikian, insya Allah, amal shaleh kita akan bertambah, bermanfaat bagi umat, dan Allah akan mencintai kita.
3.      Kewajiban manusia terhadap kesopanan
Kewajiban manusia selanjutnya yaitu kewajiban untuk tetap memelihara kesopanan hidup, terutama adab dan akhlak yang mulia, dan mengisi akalnya dengan macam-macam ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. untuk memenuhi hal ini ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian dari kita, yaitu:
a. Harus mengetahui batas-batas hak diri pribadi
Mengetahui hak-hak pribadi dan batas-batasnya, seperti batas-batas pengetahuan manusia, batas kekuatan anggota badan, batas tingkat derajat dan keunggulan dari yang lain. Gunanya mengetahui batas-batas ini agar kita selaku manusia tidak menjerumuskan diri sendiri ke jurang kehinaan dan kebinasaan. Manusia harus berusaha agar tidak melakukan hal-hal yang di luar kemampuan akalnya, ilmu, dan harta benda.
Orang yang mengetahui batas-batas dirinya, bisa terlihat dalam tutur kata, amal perbuatan, sopan santun, atau budi pekertinya. Dia akan berbicara berdasarkan kemampuan pengetahuannya, tidak pernah bicara sok tahu atau sejenisnya. Dengan cara itu, dia tentu akan mendapat penghargaan dari orang lain. Dia sudah bisa memperlihatkan kelebihan dirinya berdasarkan batas-batas tertentu yang dimilikinya; tidak pernah sombong karena keturunannya. Demikian juga dalam bekerja berdasarkan kemampuan dan kekuatan yang dimilikinya, tidak pernah memaksakan diri melakukan hal-hal yang diluar kemampuannya.
Sebaliknya orang bodoh tidak mengetahui batas-batas kemampuan dirinya, bisa terlihat dari tutur kata dan tingkah lakunya. Apabila berbicara, yang dikatakan hal-hal yang tidak diketahui dengan sebenarnya.
b. Mencintai dirinya
Mencintai diri sendiri berarti berusaha agar bisa memperoleh kebaikan dan menghindari kejelekan yang akan mencelakakan diri sendiri. Tidak akan ada yang disayangi, dikasihi, dicintai, dan dihormati kecuali diri sendiri. Apabila tidak ada rasa hormat, sayang, dan cinta terhadap diri sendiri, tentu tidak akan ada manusia yang memperoleh keuntungan dan tidak akan bertemu dengan kebahagiaan, sebab mungkin takkan ada yang mau bekerja dan berusaha mencari rezeki, kedudukan dan keutamaan.
c. Menghormati diri sendiri
Menghormati diri sendiri yaitu melakukan pekerjaan yang menyebabkan orang lain menghormati kita, seperti sopan santu, tingkah laku yang sesuai dengan aturan pergaulan, adat kebiasaan, terutama yang sesuai dengan aturan agama. Hormat kepada orang tua, menyayangi sesama, jujur terhadap sahabat dan kerabat, rela ditegur apabila berbuat salah, suka memberi nasehat, lisan tidak pernah mencela, tidak pernah menghina sesama manusia meski bagaimanapun keadaannya.
Orang seperti ini akan mendapat penghormatan dari orang lain yang berarti dia sudah bisa menghormati dirinya sendiri, sebab penghormatan orang lain itu bergantung kepada penghormatan kita kepada orang lain. Sebaliknya apabila kita tidak memperlihatkan akhlak yang mulia, tidak melakukan kebaikan, tidak menghargai orang lain, maka orang lain pun takkan mau menghormati dan menghargai kita.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Featured post

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Faktor Keturunan ( hereditas ) Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartik...

Popular Posts

Pageviews

Powered by Blogger.