Salah satu
bahasa dari masyarakat Jawa adalah bahwa mereka religius dan bertuhan. Oleh
karena itu, meskipun mengaku sebagai seorang muslim, mereka juga meletakkan
kembang setaman dan sesaji lainnya di tempat-tempat khusus pada hari-hari
tertentu, mengadakan ruwatan untuk anak-anaknya yang perlu di ruwat, melakukan
laku khusus pada malam 1 Sura, dan mengeramatkan keris serta benda-benda pusaka
lainnya.
Pengertian
Sinkretisme
Secara
etimologis, sinkretisme berasal dari perkataan syin dan kretiozein
/ kerannynai, yang berarti mencampurkan elemen-elemen yang saling bertentangan.
Adapun pengertiannya adalah suatu gerakan dibidang filsafat dan teologi untuk
menghadirkan sikap kompromi pada hal-hal yang agak berbeda dan bertentangan.
Munculnya
Islam Sinkretik dalam Masyarakat Jawa
Ketika Islam
masuk ke Jawa ada 2 hal yang perlu dicatat. Pertama, pada waktu itu hampir
secara keseluruhan dunia Islam dalam keadaan mundur.
Dan kedua,
sebelum kedatangan Islam di Jawa agama Hindu, Budha, dan kepercayaan asli yang
berdasarkan animisme dan dinamisme telah beruratakar di kalangan masyarakat
Jawa.
Praktek-praktek
Sinkretisme dalam Masyarakat Jawa
Dalam uraian
di atas telah disebutkan beberapa contoh tentang pelaksanaan sinkretisasi
antara unsur-unsur dari ajaran-ajaran Islam dengan Budha, Hindu, dan tradisi lokal
Jawa.
1.
Penggabungan antara 2 agama /
aliran / lebih
Menggabungkan
2 agama / lebih dimaksudkan untuk membentuk suatu aliran baru, yang biasanya
merupakan sinkretisasi antara kepercayaan lokal (Jawa) dengan ajaran-ajaran
agama Islam dengan yang lain.
2.
Dalam masalah kepercayaan
a.
Konsep mengenai kosmogoni dan
kosmologi
Dalam
masyarakat Jawa telah beredar beberapa mite tentang penciptaan alam dan
manusia. Salah satu mite menyebutkan bahwa Brahma adalah pencipta bumi,
sedangkan Wisnu adalah pencipta manusia.
b.
Silsilah raja-raja Mataram
Dalam rangka menambah
wibawa dan legitimasi raja-raja Mataram yang berasal dari orang biasa (Ki Ageng
Pemanahan), dibuatlah silsilah politik untuk menunjukkan bahwa dari garis ibu
mereka adalah keturunan para wali yang berujung kepada Nabi Muhammad, silsilah
dari garis bapak mereka berasal dari keturunan para dewa dan sekaligus Nabi
Adam.
3.
Bidang Ritual
a.
Upacara midodareni
Bagi
masyarakat tradisional pergantian waktu dan perubahan fase kehidupan adalah
saat-saat genting yang perlu dicermati dan diwaspadai.
b.
Upacara brokahan dan sepasarana
Dalam Islam
ketika seorang bayi lahir, ayah ibunya disyariatkan untuk melaksanakan aqiqah,
dengan menyembelih seekor kambing kalau yang dilahirkan perempuan, dan dua ekor
kambing kalau yang dilahirkan laki-laki.
4.
Dalam doa dan mantra
Berikut ini
ada dua contoh mantera dan doa :
a.
Mantera/doa untuk mendapatkan
keperkasaan jasmani
b.
Mantera/doa untuk dapat menghilang
5.
Menggabungkan agama dan budaya
lokal
Yang dimaksud
dengan menggabungkan Islam dengan budaya lokal dalam konteks ini adalah
melaksanakan syariat Islam dengan kemasan budaya Jawa.
Reaksi
terhadap Usaha Sinkretisasi
Dalam
menghadapi sinkretisasi ajaran-ajaran Islam dengan tradisi Jawa pra-Islam,
paling tidak telah muncul 3 pendekatan. Namun meskipun mereka mempunyai
landasan yang sama, implementasi gagasan ini di lapangan berbeda antara satu
kelompok dengan kelompok lain.
Kelompok satu
adalah yang berusaha untuk mengamalkan ajaran-ajaran Islam dengan baik dan
bersikap hati-hati dalam menyikapi tradisi dan budaya lokal, terutama yang
dianggapnya berbau takhayul khurafat dan syirik.
Kelompok
kedua adalah kelompok moderat
Kelompok
ketiga adalah mereka yang dapat menerima sinkretisme secara keseluruhan.
0 comments:
Post a Comment