Haji menurut
bahasa adalah menyengaja, menuju, memaksakan. Sedangkan menurut istilah haji
adalah sengaja mengunjungi ka’bah (rumah suci) untuk melakukan beberapa amal
ibadah dengan syarat tertentu.
Haji diwajibkan
atas orang yang kuasa, satu kali seumur hidup. Firman Allah SWT:
وَلِلّهِ
عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً
“Mengerjakan
haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah” (QS. Ali Imron:97)
Haji mabrur ialah yang diterima, yang tidak tercampur
oleh kemaksiatan dan dosa ketika melakukannya. Tanda haji mabrur adalah
bertambah perbuatan baiknya setelah melakukan ibadah haji dan tidak mengulang
perbuatan-perbuatan maksiat dan dosanya yang dulu.
Umrah
menurut bahasa adalah berkunjung, berziarah. Hukum umrah yaitu wajib menurut
Imam Ahmad dan asy-Syafi’i dan sunat muakkadah menurut Malikiyyah dan
Hanafiyah.
Waktu melakukan haji,
para ulama sepakat bulan-bulan haji adalah syawal, dzulqaidah, dan dzulhijjah.
RUKUN, WAJIB DAN SYARAT HAJI
Perbedaan antara
rukun dan wajib adalah : rukun adalah ketentuan-ketentuan yang apabila
ditinggalkan, meskipun satu saja, ibadah haji dan umrah tidak sah. Sedang wajib
apabila dilanggar, haji dan umrah tetap sah tetapi harus membayar dam atau
denda.
Syarat-syarat
wajib haji
1.
Islam
Orang kafir tidak mempunyai kewajiban haji dan umrah, demikian pula orang
murtad.
2.
Berakal
3.
Baligh, anak kecil tidak wajib
haji dan umrah
4.
Orang merdeka, orang yang tidak
berakal seperti orang gila, orang tolol tidak wajib haji.
5.
Mampu (isthitha’ah)
Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan dalam hal kendaraan, bekal,
perongkosan dan keamanan di dalam perjalanan :
Pengertian mampu ada 2, yaitu:
a.
Mampu mengerjakan haji dengan
sendirinya dengan syarat sebagai berikut:
1)
Mempunyai bekal yang cukup untuk
pergi ke Makkah dan kembalinya
2)
Ada kendaraan yang pantas dengan
keadaannya, baik kepunyaan sendiri atau dengan jalan menyewa
3)
Aman perjalanannya
4)
Syarat wajib haji bagi perempuan,
hendaklah berjalan bersama dengan mahram.
b.
Kuasa mengerjakan haji yang bukan
dikerjakan oleh orang yang bersangkutan, tetapi dengan jalan menggantinya
dengan orang lain
Haji anak-anak dan hamba
Anak-anak
yang belum baligh dan hamba, keduanya sah mengerjakan haji dan umrah. Amal
keduanya menjadi amal sunnag. Apabila anak sudah sampai umur atau hamba sudah
merdeka, keduanya wajib haji kembali, sebab syara sah haji wajib hendaklah
dikerjakan oleh orang yang baligh, berakal dan merdeka.
Tingkatan haji
1.
Sah semata-mata syaratnya Islam
2.
Sah mengerjakannya sendiri,
syaratnya Islam dan mumayiz
3.
Sah untuk haji yang dinadzarkan.
Syaratnya : Islam, baligh, berakal
4.
Sah menjadi bayaran fardhu Islam.
Syaratnya : Islam, baligh, berakal dan merdeka
5.
Wajib, syaratnya : Islam, baligh,
berakal, merdeka, dan kuasa.
RUKUN HAJI DAN UMRAH
Rukun-rukun
haji, yaitu:
1.
Ihram
2.
Wuquf di padang arafah
3.
Thawaf (ifadhah)
4.
Sa’i antara shafa dan marwah
5.
Mencukur rambut kepala atau
memotongnya
6.
Tertib.
Rukun Umrah,
yaitu :
1.
Ihram
2.
Thawaf
3.
Sa’i antara shafa dan marwah
4.
Mencukur rambut kepala atau
memotongnya 3 helai rambut
5.
Tertib.
Wajib-wajib haji
:
1.
Ihram dari miqat
2.
Melempar jumrah
3.
mabid di muzdalifah
4.
Mabid di Mina
5.
Thawaf wada’
Wajib-wajib
umrah :
1.
Ihram dari miqat
2.
Menjauhkan diri dari segala
muharramat atau larangan umrah yang banyaknya sama dengan larangan haji.
Syarat Thawaf :
1.
Menutup Aurat
2.
Suci dari hadats dan najis
3.
Ka’bah hendaklah disebelah kiri
orang yang tawaf
4.
Permulaan thawaf hendaklah dari
hajar aswad
5.
Thawaf hendaklah di dalam masjid.
Macam-macam
thawaf :
1.
Thawaf Qudum (thawaf ketika baru
sampai)
2.
Thawaf ifadhah (thawaf rukun haji)
3.
Thawaf Wada’ (thawaf ketika akan
meninggalkan Makkah)
4.
Thawaf Tahalul (penghalalan barang
yang haram karena ihram)
5.
Thawaf nazar (thawaf yang
dinazarkan)
6.
Thawaf sunnat
HAL-HAL YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN DALAM HAJI
1.
Hubungan seksual dan apa saja yang
mengantar kepada perbuatan hubungan seksual
2.
Melakukan perbuatan jelek dan
maksiat yang menyebabkan orang keluar dari keta’atan kepada Allah
3.
Bertengkar dengan teman-teman
4.
Memakai pakaian yang berjahit bagi
lelaki
5.
Memakai pakaian atau apa saja yang
harum
6.
Memakai khuf, kaos kaki atau
sepatu
7.
Melakukan akad nikah, baik untuk
dirinya ataupun untuk orang lain
8.
Memotong kuku, kalau kuku pecah
tidak disengaja, tidak kena fidyah
9.
Memotong atau mencabut rambut
10. Membunuh binatang buruan
11. Memakan daging binatang buruan.
Beberapa wajib haji, yaitu:
1.
Ihram dan miqat
Miqat ada 2, yaitu: miqat zamaniy dan miqat makany. Miqat zamany ialah
waktu kapan haji sudah boleh dilaksanakan. Sedangkan miqat makany ialah
menyangkut dari tempat mana haji mulai dilaksanakan. Miqat makaniy ialah:
-
Dzulhulaifah
-
Juhfah
-
Yalamlam
-
Qarnul manazil
-
Zatu ‘irqin
2.
Berhenti di muzdalifah sesudah
tengah malam, di malam hari raya sesudah hadir di padang arafah
3.
Melontar jumrotul aqobah pada hari
raya haji
4.
Melontar tiga jumrah
5.
Bermalam di mina
6.
Thawaf Wada’ (thawaf sewaktu akan
meninggalkan Mekkah)
7.
menjauhkan diri dari segala
larangan atau yang diharamkan.
Beberapa sunat haji
1.
Ifrad
2.
Membaca talbiyah
3.
Berdoa sesudah membaca talbiyah
4.
Shalat 2 rakaat sesudah thawaf
MACAM-MACAM HAJI
1.
Haji ifrad
Haji ifrad yaitu memakai pakaian ihram dari miqat dengan niat melakukan
haji dan mengucapkan (لَبَّيْكَ بِحَجٍّ)
dan tetap dalam keadaan ihram sampai seluruh ketentuan haji dilakukan, kemudian
setelah itu melakukan umrah.
2.
Haji tamattu’
Haji tamattu ialah melakukan umrah dahulu di bulan-bulan haji dan setelah
itu melakukan ibadah haji di tahun ketika melakukan umrah tersebut.
3.
Haji qiran
Haji qiran ialah menggabung, membersamakan dalam hal ini
membersamakan berihram untuk melakukan haji dan umrah sekaligus dan bertalbiyah
mengucapkan : لَبَّيْكَ بِحَجٍّ وَعُمْرَةٍ
JENIS-JENIS DENDA (DAM)
1.
Denda tamattu’ dan qiran artinya
orang yang mengerjakan haji dan umrah dengan cara tamattu’ atau qiran, ia wajib
membayar dendanya sebagai berikut:
-
Menyembelih seekor kambing yang
sah untuk korban
-
Kalau tidak sanggup, wajib puasa
sepuluh hari
2.
Denda karena mengerjakan salah
satu dari larangan, denda tersebut boleh memilih 3 perkara : puasa tiga hari
atau bersedekah tiga sak (9,3 liter) makanan kepada enam orang miskin.
3.
Dam karena bersetubuh yang
membatalkan haji dan umrah apabila terjadi sebelum tahalul pertama. Dendanya
sebagai berikut :
-
Wajib menyembelih unta atau
memotong sapi, kalau tidak dapat memotong sapi, menyembelih 7 ekor kambing
-
Kalau tidak dapat kambing dihitung
harga unta dan dibelikan makanan lalu makanan itu disedekahkan kepada fakir
miskin di tanah haram
-
Kalau tidak dapat makanan,
hendaklah berpuasa.
4.
Denda membunuh buruan (binatang
liar)
-
Menyembelih binatang jinak yang
sebanding dengan yang terbunuh
-
Bersedekah makanan kepada fakir
miskin di tanah haram
-
Puasa sebanyak harga binatang,
tiap-tiap seperempat sak makanan puasa 1 hari.
Syarat Sa’i
1.
Seluruh perjalanan sa’i dilakukan,
tidak boleh ada yang tersisa dan hendaknya kakinya menempel pada bukit (baik
shafa atau marwah)
2.
Memulai dari shafa dan berakhir di
marwah
3.
Sa’i dilakukan sesudah thawaf yang
sah dan baik
4.
Tujuh kali perjalanan (dari shafa
ke marwah dihitung satu, dan dari marwah ke shafa dihitung satu).
Beberapa larangan ketika Ihram
Yang dilarang
bagi laki-laki
1.
Dilarang memakai pakaian yang berjahit
2.
Dilarang menutup kepala kecuali
karena suatu keperluan, tetapi ia wajib membayar denda.
Yang dilarang
bagi perempuan
1.
Dilarang menutup muka dan dua
telapak tangan kecuali apabila keadaan mendesak, tetapi wajib membayar fidyah.
Yang dilarang bagi laki-laki dan perempuan
1.
Dilarang memakai wangi-wangian
2.
Dilarang menghilangkan rambut atau
bulu badan yang lain, begitu juga berminyak rambut
3.
Dilarang memotong kuku
4.
Dilarang mengakadkan nikah
5.
Dilarang bersetubuh dan
pendahuluannya
6.
Dialrang berburu dan membunuh
binatang darat yang liar dan halal dimakan.
Meninggalkan rukun haji
Barang
siapa meninggalkan hadir di padang arafah pada waktu yang ditentukan hendaklah
mengerjakan pekerjaan umrah agar keluar dari ihramnya, ia wajib membayar fidyah
dan mengqodho pada tahun berikutnya. Orang yang meninggalkan salah satu rukun
haji selain dari hadir di padang arafah, ia tidak halal dari ihramnya hingga
dikerjakan rukun yang ketinggalan. Karena rukun yang lain mempunyai waktu yang
luas, hendaklah lekas mengerjakannya agar halal dari ihramnya.
Barangsiapa
meninggalkan salah satu dari wajib haji atau umrah, wajib membayar denda.
Tetapi barangsiapa meninggalkan sunat haji atau umrah, tidak wajib melakukan
apa-apa.
0 comments:
Post a Comment