Wednesday 26 November 2014

PENDIDIKAN KEBERAGAMAAN



Pada hakekatnya, pendidikan menempati posisi yang sangat penting dalam kehidupan manusia, bahkan Islam menganjurkan dan mendorong manusia untuk mencari ilmu, bahkan pendidikan sangat menyentuh seluruh aspek kehidupan, seperti dalam tulisan Prof. Dr. H. Jalaluddin dalam Psikologi Agama menerangkan bahwa Pendidikan juga berperan dalam upaya menanamkan rasa dan sikap keberagaman pada manusia.[1] Oleh karena itu, disini kita ketahui bahwa Pendidikan sangat berarti dalam kehidupan. Namun, Prof. Dr. Jalaluddin juga menjelaskan bahwa perilaku keagamaan dapat dipengaruhi beberapa faktor diantaranya faktor intern dan ekstern.[2]
Menurut Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata merumuskan dalam Landasan Psikologi Proses Pendidikan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi perilaku individu baik yang bersumber dari dalam dirinya (faktor internal) ataupun yang berasal dari luar dirinya (faktor eksternal). Faktor internal merupakan segala sifat dan kecakapan yang dimiliki atau dikuasai dalam perkembangannya. Diperoleh dari hasil keturunan atau karena interaksi dengan lingkungannya. Faktor eksternal merupakan segala hal yang diterima individu dari lingkungannya.[3]
Hampir senada dengan kedua pendapat diatas Dr. H. Syamsu Yusuf L.N. M.Pd., dalam Psikologi Perkembangan anak dan Remaja memandang bahwa  salah satu kelebihan manusia sebagai makhluk Allah adalah dianugerahi Fitrah (Naluri beragama) yang merupakan disposisi (kemampuan dasar) yang mengandung kemungkinan atau berpeluang untuk berkembang (faktor intern). Namun, mengenai arah dan kualitas perkembangan beragama anak sangat bergantung pada proses yang diterimanya, disini Dr. Syamsu Yusuf LN menekankan lingkungan sangat berperan dalam mempengaruhi perkembangan fitrah beragama anak dan kesadaran beragama tersebut merujuk pada aspek rohaniah individu yang berkaitan dengan keimanan kepada Allah dan direfleksikan ke dalam peribadatan kepada-Nya, baik yang bersifat hablumminallah maupun hablumminannas, hal inilah yang dinamakan perilaku keagamaan.[4]
Berkaitan dengan perilaku keberagamaan Dr. Jamaluddin Ancok dalam Psikologi Islami yang menyangkut konsep religiusitas rumusan C.Y Glock dan R Stark menyebutkan bahwa ada lima dimensi keagamaan, salah satu diantaranya adalah dimensi praktek beragama yang merupakan dimensi kedua. Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan, ketaatan dan hal-hal yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianutnya. Praktek ini terdiri dari dua kelas penting, yaitu ritual atau praktek suci yang mengharapkan para pemeluk melaksanakannya dan ketaatan.[5]


[1] Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001), hlm. 215
[2] Ibid., hlm. 227
[3] Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 44
[4] Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 136
[5] Jamaluddin Ancok dan Fuad Nashori Suroso, Psikologi Islami, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1994), hlm. 76-77
Share:

0 comments:

Post a Comment

Featured post

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Faktor Keturunan ( hereditas ) Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartik...

Popular Posts

Pageviews

Powered by Blogger.