Saturday 6 December 2014

PENGELOLAAN KELAS


1.      Pengertian pengelolaan kelas
Pengelolaan kelas adalah suatu yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.
Pengelolaan kelas meliputi 2 hal, yaitu :
a.       Pengelolaan yang menyangkut siswa
b.      Pengelolaan fisik (ruangan, perabot, alat pelajaran).
2.      Tujuan pengelolaan kelas
Tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas itu dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
Sebagai indikator kelas yang tertib adalah apabila :
a.       Setiap anak terus bekerja, tidak macet. Artinya tidak ada anak yang terhenti karena tidak tahu akan tugas yang harus dilakukan atau tidak dapat melakukan tugas yang diberikan kepadanya.
b.      Setiap anak harus melakukan pekerjaan tanpa memburu waktu, artinya setiap anak akan bekerja secepatnya agar lekas menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Apabila ada anak yang walaupun tahu dan dapat melaksanakan tugasnya, tetapi mengerjakannya kurang bergairah dan mengulur waktu bekerja, maka kelas tersebut dikatakan tidak tertib.
Jadi beda antara (a) dan (b) adalah jika (a) anak tidak tahu akan tugas atau tidak dapat melakukan tugas, pada (b) anak tahu dan dapat, tetapi kurang bergairah bekerja.
3.      Cara menghindari kesulitan pengelolaan kelas
Cara penanganannya adalah:
a.       Kelompok dengan kesulitan teringan mendapat tugas untuk mengulangi pelajaran tanpa bantuan siapapun
b.      Kelompok sedang dengan sedikit kesulitan, ditangani oleh tutor sebaya.
c.       Kelompok dengan kesulitan terberat ditangani langsung oleh guru.
Sumber kesulitan disebabkan karena pada waktu guru sedang memberi bantuan terhadap kelompok siswa dengan kesulitan terberat siswa-siswa yang lain menjadi gaduh dan ramai.
Sebab musabab keributan ini bersumber pada 6 hal, yaitu :
(1)   Siswa tidak tahu apa yang harus mereka perbuat. Untuk mengatasinya guru dapat memberikan latihan terlebih dahulu kepada para tutor yang akan melaksanakan bimbingan serta memberitahukan secara rinci tugas-tugas kepada anak yang baru dipelajari sendiri.
(2)   Siswa sudah diberitahu oleh guru tentang tugas-tugas yang harus mereka lakukan serta mereka sudah tahu, akan tetapi setelah beberapa lama kemudian mereka menjadi lupa apa tugasnya. Masalah lupa ini dapat diatasi dengan cara menuliskan tugas tersebut dalam dua bentuk, yaitu :
a.       Pokok-pokok yang mengenai tugas masing-masing kelompok dituliskan di papan tulis
b.      Pokok-pokok tugas untuk setiap kelompok diberikan dalam bentuk tertulis pada kertas, dan dibagikan kepada mereka yang bersangkutan.
(3)   Siswa sudah mengetahui apa yang harus mereka perbuat, dan mereka ini tidak lupa, tapi tidak tahu bagaimana cara melakukannya. Untuk mengatasinya, guru harus lebih dahulu menetapkan siapa yang menjadi pembantu guru sehingga murid-murid tahu kepada siapa harus bertanya jika menjumpai kesulitan.
(4)   Ada beberapa atau sebagian besar siswa yang sudah selesai melaksanakan tugas sebelum waktunya habis, sehingga siswa tersebut membuat keributan. Untuk mengatasinya guru menetapkan terlebih dahulu pada awal kegiatan apa yang merupakan tugas berikutnya (tugas ekstra) jika tugas pertama sudah diselesaikan dengan baik.
(5)   Ada diantara siswa di kelas itu yang merupakan anak malas, tak bergairah atau pengganggu, sehingga walaupun mereka melakukan tugas tetapi tidak dengan kesungguhan hati. Kadang-kadang mereka berhenti bekerja lalu bermain atau mengganggu kawan lainnya. Masalah anak malas atau kurang bergairah ini ada dimana-mana. Dan untuk mengatasinya, guru menetapkan target apa yang harus diselesaikan dalam satu jangka waktu tertentu. Target ini harus merupakan sesuatu yang dapat dilihat, misalnya : hasil pekerjaan tangan, hasil membaca buku dalam bentuk synopsis, jawaban atas pertanyaan, rangkuman buku, karangan dan sebagainya.
(6)   Sebab terakhir dari timbulnya kesulitan dalam pengelolaan kelas adalah adanya anak yang tidak tahu bagaimana menghargai waktu. Anak-anak ini tahu bagaimana melaksanakan tugas, serta mereka tidak malas, akan tetapi cara yang diambilnya kurang efisien, sehingga karena mereka risau atau takut tidak selesai pekerjaannya, lalu menjadi gugup dan gaduh. Untuk mengatasi hal ini maka dapat diambil jalan antara lain :
a.       Guru menyuruh anak lain yang mempunyai cara yang lebih baik untuk memberitahukan caranya itu kepada anak tersebut.
b.      Guru sendiri memberitahukan cara lain yang lebih efisien kepada anak itu jika sekiranya ia tidak terlalu.
4.      Petugas pengelola kelas
Petugas yang terlibat dalam pengelolaan kelas agar segalanya berjalan dengan lancar adalah :
a.       Guru kelas atau guru bidang studi langsung bertanggung jawab dalam mengadakan diagnosa dan menentukan tindakan apa yang harus diambil
b.      Tutor sebaya yang ditunjuk oleh guru sebagai pembantu guru dalam melakukan pembimbingan terhadap kawan sekelas, seperti dicontohkan dalam diagram di atas.
5.      Apa yang harus dilakukan oleh guru jika menggunakan tutor sebaya?
Hal-hal yang harus dilakukan oleh guru jika menggunakan tutor sebaya adalah :
a.       Mengadakan latihan bagi para tutor. Dalam pelaksanaan tutoring atau pembimbingan ini siswa tutor bertindak sebagai guru, sehingga latihan yang diadakan oleh guru merupakan semacam pendidikan guru atau siswa itu.
Latihan dapat dilakukan dengan dua cara :
1)      Melalui latihan kelompok kecil dimana hal ini yang mendapat latihan hanya anak-anak yang akan menjadi tutor
2)      Melalui latihan klasikal, dimana siswa seluruh kelas dilatih bagaimana proses pembimbingan ini berlangsung.
Cara kedua ini mempunyai efek positif bagi kelompok siswa yang akan menerima bimbingan, karena melalui latihan inilah mereka tahu bagaimana mereka harus bertingkah laku pada waktu menerima bimbingan dari kawannya.
Satu hal pokok yang ditekankan pada waktu latihan adalah bahwa tutor ini tugasnya bukannya mengajar seperti yang dilakukan oleh guru, akan tetapi hanya memimpin kawan-kawannya agar mereka terlepas dari kesulitan memahami bahan pelajaran.
b.      Menyiapkan petunjuk tertulis. Baik di papan tulis, maupun di kertas. Petunjuk tertulis ini harus jelas serta rinci, sehingga setiap siswa dapat memahami dengan satu tafsiran untuk melaksanakannya. Selain petunjuk mengenai cara pelaksanaannya, dalam petunjuk tertulis dicantumkan pula bentuk serta cara melaporkan hasil kerja untuk setiap murid.
c.       Menetapkan penanggung jawab untuk tiap-tiap kelompok agar apabila terjadi ketidakberesan, guru dengan mudah dapat menegurnya.
d.      Apa yang dilakukan oleh guru selama program perbaikan berlangsung? Kapanpun terjadinya proses belajar mengajar di kelas serta bagaimana bentuk proses itu, guru selalu memegang tanggung jawab dan memainkan peranan penting. Peranan guru dapat diumpamakan sebagai pengatur lalu lintas di tengah jalan yang ramai. Kemungkinan yang terjadi akibat ketidakberesan kelas adalah :
1)      Ada anak yang ramai atau mengganggu kelas. Dalam hal ini guru harus segera bertindak yaitu meneliti sejenak apa yang menjadi sebab anak ini menjadi ramai dan mengganggu kelas. Jika ternyata ia bersalah guru dapat menegur anak tersebut untuk mengerjakan tugasnya dan mengingatkan bahwa ia harus melaporkan hasilnya pada waktunya.
2)      Anak yang macet, walaupun nampaknya anak ini tenang, tidak mengganggu kawan atau gaduh, tetapi agar waktunya digunakan sebaik-baiknya ia harus dibantu. Apabila sekiranya guru tidak cukup mempunyai waktu untuk menanganinya sendiri, harus ditunjuk beberapa siswa yang diberi tugas untuk membantunya.
Secara umum dapat disarankan bahwa selama guru melakukan pembimbingan terhadap anak-anak kelompok terberat, guru harus selalu waspada dan mengawasi kelas. Jika siswa yang dibimbing sudah diberi tugas untuk melaksanakan tugas selagi mereka ini bekerja, guru berkeliling mengawasi tutor maupun siswa yang dibimbing untuk segera dapat melihat kesulitan serta mengambil langkah seperlunya.
(Sumber: Suharsimi Arikunto, 1986, hlm. 67-74).
Share:

0 comments:

Post a Comment

Featured post

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Faktor Keturunan ( hereditas ) Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartik...

Popular Posts

Pageviews

Powered by Blogger.