Saturday 6 December 2014

HUBUNGAN KOMUNIKASI DENGAN DAKWAH


Proses dakwah dan proses komunikasi banyak memiliki persamaan, akan tetapi sebagian ada yang menganggap bahwa proses dakwah dengan komunikasi berbeda, sehingga tidak mengherankan jika kemudian muncul beragam pandangan masyarakat mengenai dua masalah ini (dakwah dengan komunikasi).
Banyak orang yang mendefinisikan bahwa proses dakwah merupakan bagian dari komunikasi, namun tak sedikit pula orang yang memberikan pendapat bahwa komunikasi itu merupakan bagian dari (proses) dakwah.
Maka dari itu kami akan paparkan dalam masalah kali ini bagaimana hubungan keduanya yang tentunya akan kita ketahui dahulu definisi dakwah dan komunikasi menurut pakar-pakar yang bergelut dalam bidang itu.
Begitu banyak ilmuwan atau pakar yang telah memberikan definisi mengenai komunikasi, diantaranya:
Houland, Janis dan Kelly yang memberikan definisi bahwa komunikasi adalah “the process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually audience)”. (proses yang dilakukan oleh seseorang (komunikator) yang memberi stimulus (biasanya dengan lambang-lambang) untuk merubah diri (pribadi) individu yang lain.
Dance memberikan definisi komunikasi sebagai usaha-usaha menimbulkan respon melalui lambang-lambang verbal.
Dalam proses komunikasi ada beberapa unsur yang terlibat di dalamnya, yaitu: memberi pesan (komunikator), penerima pesan (komunikan), pesan yang disampaikan, sarana yang digunakan, efek yang dibutuhkan.
Sebagaimana komunikasi, dakwah juga memiliki definisi yang beragam. Dari segi bahasa, dakwah diartikan sebagai seruan, ajakan, panggilan, undangan, serta do’a-do’a. Sedangkan dalam definisi istilahnya dakwah adalah:
o   Menurut Abu Bakar Atjeh, dakwah ialah perintah mengadakan seruan kepada semua manusia untuk kembali dan hidup sepanjang ajaran Allah yang benar, dilakukan dengan penuh kebijaksanaan dan nasehat yang baik
o   Toha Yahya Omar, dakwah adalah mengajak manusia dengan cara yang bijaksana ke jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
o   Abdul Karim Zaidan mendefinisikan dakwah sebagai panggilan ke jalan Allah.
o   Menurut Amrullah Ahmad, aktualisasi, imani, untuk mengajak seseorang masuk di dalam sistem Allah sebagai ikhtiar muslim untuk merealisasikan dalam kehidupan individu / sosial, usroh atau jamaah / kelompok dan masyarakat atau umat sehingga terwujud umat terbaik dengan media dan metode tertentu.
Komunikasi dan dakwah memiliki pengertian suatu kegiatan penyampaian pesan yang berimbas pada perubahan terhadap diri seseorang. Meskipun berbeda istilah, unsur-unsur yang ada dalam proses dakwah dan komunikasi bisa dikatakan sama, yakni:
Þ    Pemberi pesan
Dalam proses komunikasi, pemberi pesan disebut sebagai komunikator, sedangkan dalam proses dakwah, pemberi pesan disebut da’i.
Þ    Orang yang menerima pesan
Þ    Ada materi (pesan)
Þ    Ada sarana dan prasarana
Þ    Ada efek yang diinginkan
Ada beberapa hal yang dapat membedakan dakwah dan komunikasi :
Þ    Tujuan dari proses
Dalam komunikasi, tujuan yang terpenting adalah melakukan perubahan terhadap diri seseorang yang telah diberikan stimulan melalui pesan-pesan (yang biasanya berbentuk verbal) tanpa memandang baik atau buruk perubahan tersebut sesuai dengan pemberi stimuli (komunikator). Sedangkan dakwah bertujuan untuk melakukan perubahan terhadap diri seseorang atau kelompok untuk mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang diridhoi oleh Allah.
Þ    Dasar dan ruang lingkup kegiatan
Proses komunikasi dilakukan berdasarkan pada prinsip-prinsip sosio-humanis. Sedangkan dakwah berdasar bukan hanya pada prinsip sosio-humanis saja, namun juga berdasar pada agama. Dalam proses dakwah, prinsip sosio-humanis tersebut harus didasarkan pada dasar agama.
Þ    Sanksi yang diterima seseorang yang tidak melakukan kegiatan
Seseorang yang tidak melakukan kegiatan komunikasi, maka ia tidak akan dapat memenuhi kebutuhannya secara kompleks. Karena tidak akan dapat memenuhi kebutuhannya secara kompleks karena ada yang membantu, bahkan bisa jadi ia akan dijauhi oleh manusia lain. Namun jika seseorang (muslim) tidak melakukan kegiatan dakwah, maka ia akan mendapat sanksi dari Tuhan. Dengan kata lain, hukuman bagi seseorang yang tidak melakukan proses komunikasi merupakan sanksi duniawi yang ditentukan oleh manusia, sedangkan hukuman bagi seseorang yang tidak melakukan proses dakwah merupakan sanksi yang bersifat ukhrawi yang hukumannya ditentukan oleh Tuhan kelak di akhirat.
Proses komunikasi lebih luas dari pada proses dakwah. Proses komunikasi tidak membatasi dirinya dalam hal tujuan dan dasar yang dijadikan landasan dalam berkomunikasi. Sedangkan dalam proses dakwah ada batasan-batasan tertentu yang harus di perhatikan oleh seseorang dalam melakukan kegiatan dakwah.
Dari semua itu dapat kita simpulkan adanya hubungan antara proses dakwah dengan proses komunikasi, yakni bahwa proses dakwah merupakan bagian dari proses komunikasi. Dan untuk mencapai tujuan dari dakwah, seorang da’i harus mampu menguasai hal-hal yang berkenaan dengan komunikasi tertentu yang menyangkut komunikasi massa dan psikologi komunikasi (yang akan memberikan pemahaman bagi seorang da’i dalam memahami kondisi psikis dari mad’u).
Share:

0 comments:

Post a Comment

Featured post

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Faktor Keturunan ( hereditas ) Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartik...

Popular Posts

Pageviews

Powered by Blogger.